6 Teori Paling Fenomenal Tentang Asal Usul Alam Semesta

Sejak awal mula peradaban manusia modern pada tahun 1500 M, pertanyaan mengenai asal usul alam semesta selalu menjadi misteri yang menarik untuk ditelusuri. Para ilmuwan dan filsuf telah mengembangkan beberapa teori untuk menjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk.

Bahkan saat ini, para astronom terus melakukan penelitian dan observasi untuk menemukan teori yang logis atau masuk akal tentang bagaimana alam semesta terbentuk. Mengawali halaman luar angkasa, Kamis (3/7/2024), akan dipaparkan apa yang disebut para astronom sebagai teori paling fenomenal tentang penciptaan alam semesta.

1.Teori Big Bang
Teori paling populer tentang penciptaan alam semesta adalah Big Bang. Teori ini berasumsi bahwa alam semesta tercipta dari ledakan besar.

Teori Big Bang dikemukakan oleh Kepala Biara Lemaitre pada tahun 1920-an. Teori ini berasumsi bahwa alam semesta terbentuk dari sekelompok atom yang sangat besar.

Suhu kelompok atom ini diperkirakan antara 10 miliar hingga 1 triliun derajat Celcius.Gelembung atom meledak 15 miliar tahun yang lalu.

Sisa-sisa ledakan ini mengembang dan menjadi awan hidrogen. Awan ini membentuk bintang-bintang, yang kemudian menciptakan bintang-bintang yang terpusat membentuk galaksi.

2. Teori Osilasi

Teori getaran adalah teori yang menyatakan bahwa alam semesta mengalami dua siklus materi yaitu pemuaian dan pemampatan. Diperkirakan satu siklus berlangsung selama 30 miliar tahun.

Teori osilasi didasarkan pada keyakinan yang sama dengan teori keadaan tunak. Namun teori ini berasumsi bahwa terjadi ledakan besar.
Teori ini berasumsi bahwa gravitasi akan menyerap semua galaksi yang mengembang. Hal ini akan menyebabkan alam semesta berkontraksi dan memadat lalu meledak, seperti dalam teori Big Bang.Teori osilasi dikemukakan oleh Koijam Manihar Singh, Kangujam Priyokumar Singh dan Mukunda Dewri.

3. Teori Nebula

Setelah teleskop, William Herschel menemukan keberadaan nebula, yang pada awalnya dianggap sebagai kumpulan gas yang tidak berkembang menjadi bintang. Namun, ia kemudian menemukan sebuah bintang dengan lingkaran cahaya terang di sekelilingnya.

Halo adalah pancaran cahaya terang yang muncul di sekitar bintang. Herschel menyimpulkan bahwa bintang terbentuk dari nebula, sedangkan lingkaran cahaya adalah sisa-sisa nebula.

Teori nebula menjadi lebih stabil setelah Pierre Laplace menyatakan bahwa awan gas dan debu yang berputar perlahan akan bersatu karena gravitasi. Putaran ini akan lebih cepat.

Materi yang berada di tengah menjadi matahari, sedangkan materi yang dilepaskan membentuk rangkaian cincin yang kemudian menjadi planet.

4.Teori Keadaan Tetap

Teori keadaan mapan dirumuskan pada tahun 1948 oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle. Menurut mereka, alam semesta tidak mempunyai awal dan akhir.Tidak ada galaksi yang terbentuk akibat ledakan bola kosmik atau semacamnya. Alam semesta terdiri dari galaksi-galaksi yang saling menggantikan.


Galaksi yang digantikan akan menjauh dari galaksi lain seiring dengan perluasannya.

5. Teori Alam Semesta Kuantum

Teori alam semesta kuantum dikemukakan oleh William Lane Craig pada tahun 1996. Menurut teori ini, alam semesta diklaim telah ada dan akan selalu ada.
Teori ini juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki ruang hampa, yang ada hanyalah partikel subatom. Namun teori ini ditolak oleh sebagian besar ilmuwan.Menurut Sema Gul dalam buku yang sama, teori ini bertentangan dengan teori fisika kuantum yang menyatakan bahwa materi tidak ada dengan sendirinya. Artinya alam semesta tidak mungkin ada, melainkan ada melalui proses tertentu.

6. Teori alam semesta terbuka dan tertutup

Teori alam semesta terbuka dan tertutup dikemukakan oleh para astronom yang tidak mengakui teori Big Bang sebagai permulaan alam semesta. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta akan terkonsentrasi pada satu titik setelah ledakan besar.Kemudian meledak lagi dan terbuka, lalu menutup kembali dan putaran ini berlanjut. Menurut teori ini, alam semesta sering kali meledak dan berkontraksi sebelum Big Bang.
Alam semesta beserta materinya telah ada sejak lama (abadi), namun pada waktu-waktu tertentu akan mengalami ledakan dan kehancuran.