DEWATOGEL-Fenomena bediding tengah dilaporkan dari Pulau Jawa. Ini merupakan istilah yang merujuk pada fenomena suhu udara dingin di tengah musim kemarau, menurut situs web Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dikutip Kamis, 18 Juli 2024.
Dalam konteks klimatologi, bediding merupakan fenomena yang normal terjadi. Kondisi ini ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada malam hingga dini hari, dan biasa terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, yakni Juli sampai September.
Jadi, apa penyebab fenomena bediding? Pada musim kemarau, tutupan awan sangat minim, sehingga matahari akan terasa sangat terik diiringi peningkatan suhu udara di siang hari. Sama halnya dengan siang hari, radiasi yang dipancarkan balik oleh permukaan Bumi pada malam hari jadi optimal karena langit bebas dari tutupan awan.
Pancaran radiasi gelombang panjang dari Bumi diiringi penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada sebelum matahari terbit. Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi I Gede Agus Purbawa mengatakan, bediding juga disebabkan adanya pergerakan tiupan udara dari Australia.
Kanal Regional Liputan6.com merangkum, Selasa, 16 Juli 2024, angin membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati sebagian selatan wilayah Indonesia, yang dikenal dengan angin muson Australia. Terlebih pada bulan ini, Australia memasuki musim dingin. Suhu terdingin umumnya terjadi pada Agustus seiring puncak musim kemarau di Indonesia.